Rosan Lapor Prabowo: RI Butuh Rp 13.000 Triliun Buat Ekonomi Tumbuh 8%

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani . (YouTube/TVR Parlemen)

Presiden Prabowo Subianto rapat terbatas bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/1/2025).

Rosan memberikan laporan mengenai proyeksi investasi hingga 2029 mendatang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

Tadi saya hanya melaporkan untuk investasi ke depannya dari tahun 2025 sampai 2029, ini akan meningkat secara bertahap di tahun 2025. Investasi diharapkan jadi Rp 1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 – 2029 itu kurang lebih Rp 13.032 triliun,” kata Rosan kepada wartawan.

Rosan mengatakan banyaknya investasi masuk ke Indonesia akan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, juga berkontribusi sebagai penggerak ekonomi.

Baca:

Bos Pajak Cari Solusi Buat Warga RI yang Terlanjur Kena PPN 12%

Hal ini juga sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%. Sehingga investasi harus meningkat secara bertahap hingga di 2029 mencapai Rp 3.414 triliun.

“Terutama dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029 seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Bappenas. Sehingga pada tahun 2029, investasi yang diharapkan nanti masuk itu mencapai pertumbuhan 8% adalah Rp 3.414 triliun (di 2029), dalam rangka mencapai pertumbuhan 8%,” kata Rosan.

Selain itu, Rosan juga bicara mengenai kontribusi investasi ke di terhadap ekonomi Indonesia dengan Prabowo. Menurutnya sektor investasi saat ini masih berkontribusi sebesar 25% dari GDP Indonesia, sehingga diharapkan bisa meningkat ke depannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Paling besar adalah dari konsumsi, domestik konsumsi yang mana 53% – 54%. kontribusi investasi ini diharapkan bisa lebih meningkat lagi, tidak hanya di level 24%, tapi bisa lebih dari itu, apalagi investasi akan menjadi kunci penting hilirisasi akan jadi kunci yang sangat penting juga dalam rangka kita mendapatkan investasi masuk ke Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Rosan juga melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke China beberapa waktu lalu, terkait komitmen investasi sebesar US$ 7,46 miliar.

10 Negara dengan Harga Rumah Termurah di Dunia, Maaf Tak Ada RI

Ilustrasi Rumah Minimalis. (Dok: Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia – Ternyata ada sejumlah negara di dunia di mana warganya bisa membeli rumah dengan relatif mudah.

Ini dapat terjadi karena rasio antara pendapatan rata-rata dengan harga rumah di negara tersebut tidak terlalu besar. Semakin rendah rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan, maka semakin terjangkau harga rumah di negara tersebut.

Laporan terbaru yang dilakukan Bestbrokers.com membandingkan harga rumah di 62 negara pada 2024. Mereka melihat harga rumah per meter persegi dalam dolar AS per 10 September yang diterbitkan oleh Numbeo. Data itu kemudian disandingkan dengan pendapatan rata-rata untuk mengidentifikasi negara dengan harga rumah yang paling terjangkau.

Laporan tersebut menemukan bahwa harga rumah paling terjangkau di dunia pada 2024 ternyata berada di negara-negara maju dengan standar hidup yang tinggi.

Berikut adalah 10 negara yang paling terjangkau untuk membeli rumah pada 2024 menurut laporan Bestbrokers.com

  1. Afrika Selatan – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 6,22%
  2. Amerika Serikat – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 6,50%
  3. Bahrain – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 8,34%
  4. Denmark – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 9,91%
  5. Irlandia – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 10,49%
  6. Swedia – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 11,24%
  7. Spanyol – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 11,32%
  8. Belgia – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 11,42%
  9. Cyprus – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 11,83%
  10. Norwegia – rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 11,92%