Harga Avanza Naik Rp3 Juta Lebih, Ini Daftar Terbaru Berlaku 2025

Pengunjung melihat mobil Toyota Avanza terbaru di Dealer Auto 2000 Sudirman, Jakarta, Rabu, 24/11. Persaingan Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander terjadi di ajang Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2021 pada 11-21 November 2021 di ICE BSD kemarin. Selama pameran, keduanya menjadi mobil terlaris yang dipesan konsumen dari masing-masing agen tunggal pemegang merek (ATPM). Berdasarkan catatan Toyota Astra Motor (TAM), All New Avanza dan All New Veloz laku ribuan, memberikan kontribusi terbesar mencapai 1.534 unit, dengan masing-masing 711 unit dan 823 unit, atau sebesar 34% dari total seluruh model Toyota. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Harga mobil kompak mengalami kenaikan di awal tahun 2025 ini imbas naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% serta pemberlakuan opsen pajak. Salah satu mobil yang terkena imbas ialah mobil sejuta umat Toyota Avanza.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di situs resmi Toyota Astra Motor, empat tipe mobil Toyota Avanza mengalami kenaikan harga. Nilai kenaikannya bervariasi, mulai dari Rp 3,2 juta sampai Rp 3,7 juta.

Avanza 1.3 E M/T: dari Rp 239,7 juta menjadi Rp 242,9 juta (naik Rp 3,2 juta)
Avanza 1.3 E CVT: dari Rp 254,2 juta menjadi Rp 257,6 juta (naik Rp 3,4 juta)
Avanza 1.5 G M/T: dari Rp 262 juta menjadi Rp 265,6 juta (naik 3,5 juta)
Avanza 1.5 G CVT: dari Rp 276,7 juta menjadi Rp 280,4 juta (naik Rp 3,7 juta).

Terlihat Avanza harga terendah yakni Avanza 1.3 E M/T sudah tembus Rp 240 juta lebih, sedangkan Avanza harga tertinggi sudah tembus Rp 280 juta. Angka tersebut merupakan harga on the road (OTR) Jakarta, bisa jadi berbeda di daerah lain.

Bos Toyota sudah mewanti-wanti kenaikan harga mobil ini sejak akhir tahun lalu. Direktur Marketing PT (TAM) Anton Jimmi Suwandy menyebut dua faktor yakni PPN dan opsen bakal membuat harga mobil mengalami perubahan.

“Dulunya kita pikir tidak menaikkan nilai hanya memindahkan porsi dari pemerintah provinsi ke pemerintah kota dan kabupaten. Ternyata ada beberapa pengembangan sehingga terjadi kenaikan-kenaikan, seperti PPN 1 persen dan opsen,” ujarnya dikutip Jumat (10/1/2024).

https://seancorcoranart.com/

Motor Listrik Tak Laku, Stok di Diler-Pabrikan Sampai Numpuk

Sejumlah motor listrik dari berbagai jenis merk di tampilkan dalam pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di Ji Expo Kemayoran pada (17/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan motor listrik dilaporkan sedang lesu. Produsen bahkan melihat ada kecenderungan penundaan pembelian motor listrik. Diduga, calon pembeli menunggu kejelasan soal insentif untuk pembelian motor listrik.

Penjualan motor listrik tahun 2024 kencang karena ditopang insentif Rp 7 juta per unit. Namun, di awal tahun 2025 ini, penjualan anjlok karena belum adanya regulasi mengenai insentif kepada industri.

“Customer nunggu, saya tanya ke industri paling penjualan hanya 10% (dari normal),” kata Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi kepada CNBC Indonesia dikutip Jumat (9/1/2024).

Keputusan calon pembeli untuk menunggu karena tanpa insentif harga mobil menjadi normal. Padahal insentif sebesar Rp 7 juta dirasa membantu mengurangi nilai harga jual motor.

“Sekarang ini penjualan sepeda motor listrik dengan berbagai skema yang ada (tahun lalu) akhirnya kembali ke skema semula, kita jual dengan kondisi yang ngga ada subsidi, tapi karena masyarakat tau bahwa tahun kemarin ada subsidi jadi banyak yang nunggu akhirnya nggak membeli dulu, nahan membeli,” kata Budi.

Harapan industri besaran insentif yang keluar di tahun ini sama dengan tahun lalu. Pasalnya harga sepeda motor listrik sangat bergantung dengan teknologi baterai di mana besaran mendominasi lebih banyak di baterai, yakni kisaran 30-40%.

Kita sudah bersurat ke Kementerian terkait Kemenko Ekonomi, Menkeu, Menperin, Menteri ESDM karena yang diberi subsidi bukan hanya motor baru, tapi konversi juga. Kita usulkan tahun 2025 diteruskan yang 2024 saja karena sudah bagus sistem. Dan besaran subsidi, kalau bisa jangan dikurangi,” kata Budi.

Adapun harga sepeda motor listrik bervariasi, ada yang Rp 13-15 juta dengan baterai sejenis SLA. Namun ada juga yang dibanderol dengan harga Rp 40-50 sampai 70-an juta tergantung kualitas baterai sendiri

“Dengan insentif Rp 7 juta sangat feasible, untuk yang harga tinggi juga masih cukup tinggi subsidinya, tapi yang harga Rp 14-15 juta masyarakat tinggal menambah Rp 7 juta dapat motor listrik, minimal untuk edukasi awal ternyata motor listrik dipakainya cukup enak,” sebut Budi.

Ketidakpastian insentif ini membuat kebijakan dari tiap industri masih menggantung. Ia pun sudah meminta waktu untuk berdiskusi dengan Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko agar menyuarakan pesan bahwa skema subsidi bisa sama seperti 2024.

“Perlu percepatan supaya ngga menggantung seperti sekarang ini, sehingga masyarakat bisa langsung membeli dan kemudian industri dengan persiapan cukup banyak bisa langsung menjual karena sekarang kita overstock, jadi banyak barang motor listrik dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 40% sekarang banyak numpuk, bukan hanya di industri, tapi di diler-diler,” sebut Budi.

Industri berharap pemerintah tetap melanjutkan insentif, dimana menurutnya pemerintah sedang menggodok kebijakan terkait skema besaran. Saat ini dalam tahap menunggu dan berharap semoga tidak terlampau lama.

“Yang sekarang terjadi saat 2024 karena kuota cukup tinggi maka industri stok banyak, dengan harapan 2024-2025 itu akan bisa jual dengan cukup banyak,” kata Budi.

https://gullmedalje.com/

Lindungi Ekosistem Laut, PIS Gelar Ocean LiteraSEA di Tanjung Sekong

PIS

PT Pertamina International Shipping (PIS) dengan menyelenggarakan program edukasi lingkungan bertajuk Ocean LiteraSEA di SDN Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.

Dalam program ini, PIS berkolaborasi dengan beberapa komunitas nirlaba antara lain World Cleanup DayBanten, Warriors, Janji Baik, serta para perwira Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) PIS untuk memberikan edukasi pada generasi muda tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut, khususnya di wilayah Tanjung Sekong.

Kegiatan ini bertujuan mendorong peran aktif generasi muda dalam merawat kawasan pesisir sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap keberlanjutan ekosistem maritim di Indonesia.

Corporate Secretary PIS Muhammad Baron menyatakan Ocean LiteraSEA adalah wujud nyata komitmen PIS dalam mendukung pendidikan kelautan dan pelestarian lingkungan laut.

“Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut aktif menjaga ekosistem maritim, tidak hanya di Tanjung Sekong tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” ungkap Baron dalam keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).

Kegiatan Ocean LiteraSEA di Tanjung Sekong dibuka dengan penyerahan lukisan mural sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian laut. Selanjutnya, dilakukan kampanye jaga laut yang diisi dengan sesi edukasi oleh komunitas.

Dalam sesi ini, siswa-siswi SDN Tanjung Sekong mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan laut serta keterampilan membuat prakarya dari limbah laut. Sebanyak 50 siswa-siswi turut berpartisipasi dalam kegiatan kreatif mewarnai tas kanvas, didampingi oleh 20 Perwira SH IML sebagai bagian dari tim SEAnergy Volunteers.

Selain itu, program ini juga mencakup revitalisasi perpustakaan sekolah dan pemberian 100 buku bertema kelautan untuk menambah wawasan siswa tentang laut dan pelestariannya. Selain melalui edukasi dan permainan seru, Ocean LiteraSEA juga diperkaya dengan inisiatif-inisiatif pelestarian lingkungan laut seperti pembersihan pantai, penanaman mangrove, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya PIS dalam menjaga keberlanjutan ekosistem maritim Indonesia. Ke depannya, PIS berkomitmen untuk memperluas jangkauan program ini dengan menargetkan lebih banyak sekolah dan komunitas di wilayah pesisir Indonesia.

“Program ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat peran PIS sebagai pelopor inisiatif pelestarian ekosistem laut yang berkelanjutan, sekaligus mendukung visi global dalam menciptakan laut yang sehat dan produktif bagi generasi mendatang,” tutup Baron.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2023 lalu, program Ocean LiteraSEA ini telah memberi manfaat kepada lebih dari 5.000 siswa di 49 sekolah se-Indonesia, termasuk pembangunan dan renovasi 9 perpustakaan sekolah. Program ini merupakan bagian dari program besar BerSEAnergi untuk Laut oleh PIS, yang menyasar pada kesejahteraan masyarakat pesisir.

Program ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) poin 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), poin 13 (penanganan perubahan iklim) dan poin 14 (ekosistem lautan).

https://parsianforum.com/

Jepang Tak Terkalahkan, 3 Merek Ini Rajai Mobil Terlaris RI Tahun 2024

Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 15-25 Februari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah merilis data penjualan mobil di tahun 2024 lalu. Hasilnya Toyota tetap menjadi brand dengan penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) tertinggi yakni sebanyak 288.982 unit atau market share 33,4%.

Rekan segrupnya di Astra yakni Daihatsu berada di peringkat kedua dengan penjualan 163.032 unit atau market share 18,8%. Selanjutnya Honda di bawahnya dengan menjual 94.742 unit (10,9%).

Mitsubishi Motors di posisi keempat dengan menjual 72.217 unit atau menguasai 8,3% serta Suzuki yang menjual 66.809 unit atau menguasai 7,7%. Sebagai gambaran, lima brand Jepang ini selalu menjadi penguasa otomotif RI dari tahun ke tahun.

Di bawahnya juga ada 3 pabrikan Jepang lain yang menguasai peringkat 6 sampai 8, yakni Mitsubishi Fuso menjual 27.721 unit (3,2%), lalu 26.379 unit (3,0%) serta 24.158 unit (2,8%).

Di peringkat 9 baru muncul pabrikan non Jepang yakni Hyundai dari Korea Selatan yang terjual 22.361 unit (2,6%), serta Wuling dari China yang terjual 21.923 unit (2,5%).

Di luar 10 besar muncul BYD yang menjual 15.429 unit (1,8%). Angka tersebut hanya berasal dari 7 bulan penjualan yakni Juni-Desember 2024.

Penjualan mobil sepanjang tahun 2024 jauh dari target awal. Sepanjang 2024, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) hanya 865.723 unit, jauh lebih kecil dibanding 2023 yang tembus 1.005.802 unit. Artinya ada penurunan sebesar 140.079 unit atau 13,9%.

1. Toyota: 288.982 unit

2. Daihatsu: 163.032 unit

3. Honda: 94.742 unit

4. Mitsubishi Motors: 72.217 unit

5. Suzuki: 66.809 unit

6. Mitsubishi Fuso: 27.721 unit

7. Isuzu: 26.379 unit

8. Hino: 24.158 unit

9. Hyundai: 22.361 unit

10. Wuling: 21.923 unit

11. BYD: 15.249 unit

12. Chery: 9.191 unit

13. BMW: 4.674 unit

14. Mazda: 4.377 unit

15. Morris Garage: 3.974 unit.

https://globaldefenceforum.com/

176 Eksportir Kena Blokir Gegara DHE, Bea Cukai Ungkap Kondisi Terbaru

Aktifitas kapal ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Bandan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan ekspor dan impor tecatat US$ 15,27miliar atau mengalami kenaikan 8,56% dibandingkan pada Februari 2020 (year-on-year/YoY) yang mencapai US$ 14,06 miliar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan memblokir layanan ekspor 176 eksportir karena tidak mematuhi ketentuan parkir dolar hasil ekspornya, sebagaimana termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023.

Dari data per 31 Desember 2024 itu, baru sebanyak 77 eksportir yang memenuhi kewajiban penempatan devisa hasil ekspor (DHE)-nya di dalam sistem keuangan dalam negeri. Sementara itu, sisanya yakni 99 eksportir masih ditangguhkan layanan ekspornya.

“Jadi ada 176 eksportir yang dikenakan sanksi pemblokiran. 99 eksportir masih dalam status terblokir, 77 sudah memenuhi kewajiban dan sudah dibuka blokirnya,” kata Kasubdit Impor DJBC, Chotibul Umam saat konferensi pers di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, pemblokiran itu merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia dan DJBC dalam mengawasi eksportir untuk memenuhi kewajiban parkir dolarnya di dalam negeri.

“Jadi yang awasi DHE kan sebetulnya BI, itupun kita untuk blokir dan buka blokir sudah online, kita enggak bisa kerja sendiri, harus kolaborasi kementerian dan lembaga terkait,” tegas Nirwala.

Sebagaimana diketahui, dalam PP 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam (SDA) memang ada ketentuan sanksi bagi yang tak patuh aturan, yakni berupa penangguhan ekspor.

“Pengenaan sanksi administratif berupa penangguhan atas pelayanan Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan,” ungkap PP tersebut.

Eksportir wajib menyimpan minimal 30% dari selama minimal 3 bulan sejak penempatan dalam Rekening Khusus DHE SDA. Pengaturan mengenai batasan nilai Ekspor pada PPE yang dikenakan DHE SDA yaitu paling sedikit US$ 250.000 atau ekuivalennya.

“Penempatan DHE SDA dalam Rekening Khusus DHE SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran PPE,” tulis aturan tersebut.

https://frinterprovincial.com/

Pemerintah Batal Kenakan Cukai Plastik di 2025, Ini Alasannya!

Ilustrasi Plastik, Cukai,

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan tidak memasukkan target pungutan cukai plastik dalam APBN. Penyebabnya sudah banyak kebijakan non fiskal yang diterapkan pemerintah untuk mengendalikan penggunaan plastik di dalam negeri.

“Saat ini bisa dilihat untuk plastik non fiscal policy sudah cukup banyak terutama dari KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), ada larangan penggunaan kantong plastik, dan skema itu cukup massive,” kata Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar DJBC Akbar Harfianto saat konferensi pers, di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Sebagaimana diketahui, dalam APBN 2025, pemerintah mengeluarkan target penerimaan cukai plastik pada 2025. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201/2024 tentang Rincian APBN 2025 pemerintah tidak lagi memasukkan target penerimaan cukai plastik, pada dalam APBN 2024 ada senilai Rp 1,84 triliun.

Meski begitu, Akbar menekankan, pemerintah ke depannya masih membuka ruang untuk kembali menerapkan kebijakan fiskal untuk mengendalikan penggunaan plastik. Opsi yang paling memungkinkan memang kembali menerapkan pengenaan cukai terhadap plastik sebagai barang kena cukai (BKC).

Tetap akan kita review masih relevan atau tidak menjadikan prioritas untuk kita tambahkan ke fiscal policy,” tegas Akbar.

Sebagai informasi, saat mengeluarkan target penerimaan cukai plastik, pemerintah tetap berkomitmen untuk merealisasikan pengenaan cukai minuman berpemanis dalam kemasan atau MBDK pada 2025. Nilai targetnya sebesar Rp 3,8 triliun.

“Saat ini target untuk implementasi sesuai APBN di semester II,” kata Akbar.

Meski begitu, Akbar menekankan, pemerintah tentu akan tetap memperhatikan kondisi ekonomi dan daya beli untuk menetapkan skema tarifnya, termasuk untuk menentukan ambang batas atau threshold kadar gula dalam MBDK nya.

“Secara teknis kita sudah siapkan PP dan PMK sampai aturan teknis di bawahnya sambil tunggu tadi apakah dari sisi kondisi daya beli masyarakat bisa atau mampu tambah beban,” tuturnya.

Akbar menekankan, prioritas utama pengenaan cukai MBDK pada paruh kedua tahun ini atau mulai Juni 2025 adalah untuk mengendalikan konsumsi gula tambahan masyarakat, bukan hanya sekedar optimalisasi penerimaan.

“Jadi jangan disalah artikan negara butuh duit, tapi dilihat sebaliknya penyakit tidak menular tertinggi seperti apa, sebagai contoh diabetes dan sebagainya, sehingga kebutuhan fiskal policy perlu atau tidak untuk ranah itu,” ucapnya.

https://priscillaband.com/

Daftar Harga Mobil LCGC yang Naik Januari 2025, Ada Hampir Rp200 Juta

Kombinasi Mobil brio satya, sigra, sama calya

Harga mobil low cost green car (LCGC) mengalami kenaikan harga di tahun 2025 ini. Penyebabnya karena kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) serta opsen pajak. Saat ini, mobil LCGC juga dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 3%.

Saat ini ada tiga pabrikan yang menjual mobil LCGC di pasar otomotif RI, yakni Daihatsu dengan Ayla-Sigra, kemudian Toyota dengan Agya-Calya serta Honda dengan Brio. Pabrikan lain seperti Suzuki sudah lama tidak menjual Karimun, termasuk Datsun yang sudah menyuntik mati Datsun Go.

Dari ketiga pabrikan itu, hanya Daihatsu dan Toyota yang sudah memperbarui harga mobil LCGC di awal tahun ini. Salah satunya mobil termurah di Indonesia yakni Daihatsu Ayla 1.0 M M/T kini dibanderol Rp 138,5 juta, naik Rp 2,5 juta dari sebelumnya yang dibanderol Rp 136 juta.

Kemudian kembarannya Toyota Agya tipe tertinggi sudah makin mendekati Rp 200 juta, yakni Agya 1.2 G CVT dari Rp 194,4 juta naik menjadi Rp 197,1 juta.

Kemudian Toyota Calya tipe tertinggi Calya G AT juga naik dari Rp 190 juta menjadi Rp 192,6 juta atau naik Rp 2,6 juta.

Sedangkan Daihatsu Sigra termurah kini sudah di angka Rp 139,2 juta, naik dari Rp 136 juta.

Padahal, jika menilik kembali ke harga awal saat baru diluncurkan, dulu LCGC dibanderol kurang dari Rp100 juta. Karena itulah disebut mobil murah ramah lingkungan alias LCGC.

Ayla 1.0 M M/T: Rp 136 juta menjadi Rp 138,5 juta

Ayla 1.0 X M/T: Rp 148,9 juta menjadi Rp 151,4 juta

Ayla 1.0 X CVT: Rp 166,9 juta menjadi Rp 171,4 juta

Ayla 1.2 R M/T: Rp 169,9 juta menjadi Rp 173,7 juta

Ayla 1.2 R CVT: Rp 184 juta menjadi Rp 187,8 juta

Sigra 1.0 D MT: Rp 136 juta menjadi Rp 139,2 juta

Sigra 1.0 M MT: Rp 146,6 juta menjadi Rp 151,6 juta

Sigra 1.2 X MT: Rp 155,3 juta menjadi Rp 159,3 juta

Sigra 1.2 R MT: Rp 162 juta menjadi Rp 166 juta

Sigra 1.2 X AT: Rp 168,6 juta menjadi Rp 172,6 juta

Sigra 1.2 R AT: Rp 176,8 juta menjadi Rp 180,8 juta.

Sigra 1.2 X Deluxe MT: Rp 160,9 juta menjadi Rp 164,9 juta

Sigra 1.2 R Deluxe MT: Rp 165,8 juta menjadi Rp 169,8 juta

Sigra 1.2 X Deluxe AT: Rp 174,1 juta menjadi Rp 178,1 juta

Sigra 1.2 R Deluxe AT: Rp 180,6 juta menjadi Rp 184,6 juta

Calya 1.2 E MT STD: Rp167,3 juta menjadi Rp 169,6 juta

Calya E MT: Rp 170,2 juta menjadi Rp 172,5 juta

Calya G MT: Rp 175,8 juta menjadi Rp 178,2 juta

Calya G AT: Rp 190 juta menjadi Rp 192,6 juta

Agya 1.2 E MT: Rp 170,9 juta menjadi Rp 173,2 juta

Agya 1.2 G MT: Rp 178,4 juta menjadi Rp 180,9 juta

Agya 1.2 G CVT: Rp 194,4 juta menjadi Rp 197,1 juta

Brio Brio Satya S MT: Rp 167,9 juta

Brio Satya E MT: Rp 182,8 juta

Brio Satya E CVT: Rp 198,3 juta.

https://bruceleecentral.com/

Eropa Warning Pesawat Jangan Terbang di Wilayah Rusia

Serpihan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di lokasi kecelakaan dekat kota Aktau, Kazakhstan, Rabu (25/12/2024). (Kazakhstan Emergencies Ministry/Handout via REUTERS)

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengeluarkan peringatan baru terhadap maskapai penerbangan non-Eropa. Badan ini memperingatkan untuk tidak terbang di wilayah udara Rusia bagian barat.

EASA mengatakan adanya resiko pesawat non-Eropa menjadi sasaran sistem pertahanan udara Moskow secara tidak sengaja, terkenal roket atau rudal. Badan ini memberikan contoh kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines bulan lalu di Kazakhstan, setelah pertahanan udara Rusia menembaki pesawat nirawak Ukraina, membuat 38 orang tewas.

“Konflik yang sedang berlangsung setelah invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan risiko pesawat sipil menjadi sasaran secara tidak sengaja di wilayah udara Federasi Rusia karena kemungkinan kekurangan koordinasi sipil-militer, dan potensi kesalahan identifikasi,” kata EASA, seperti dikutip Reuters pada Jumat (10/1/2025).

“EASA merekomendasikan untuk tidak beroperasi di wilayah udara Federasi Rusia yang terkena dampak yang terletak di sebelah barat garis bujur 60 derajat Timur di semua ketinggian dan level penerbangan,” tambahnya.

Peringatan itu ditujukan untuk operator negara ketiga yang diberi wewenang oleh EASA. Mengingat wilayah udara Rusia telah ditutup untuk maskapai penerbangan Uni Eropa sejak blok tersebut memberlakukan sanksi terkait Ukraina yang menargetkan sektor penerbangan Rusia.

Empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan mengatakan kepada bahwa pertahanan udara Rusia secara keliru menembak jatuh pesawat itu. Penumpang mengatakan mereka mendengar suara ledakan keras di luar pesawat.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah meminta maaf kepada pemimpin Azerbaijan atas insiden tersebut. Meskipun pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, hanya mencatat bahwa kasus pidana telah dibuka.

https://takingnotespodcast.com/

RI Masuk BRICS, Bahlil Ungkap Kemungkinan RI Cari Minyak Rusia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai Rapat Terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12/2024). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal bergabungnya Indonesia dalam BRICS Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan). Menurutnya, ini menjadi peluang baru untuk Indonesia untuk memperluas kerjasama khususnya di sektor energi.

Menurut Bahlil, Indonesia adalah negara yang menganut azas politik yang bebas aktif, sehingga bisa bergabung dengan organisasi dunia lainnya.

“Saya ingin menyatakan begini ya, Indonesia itu kan menganut asas politik bebas aktif. Artinya, semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik bergabung dengan BRICS maupun dengan ODC, itu saya pikir nggak ada masalah,”katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Khusus menjawab pertanyaan perihal terbukanya peluang Indonesia untuk membeli minyak mentah dari Rusia setelah bergabung dengan BRICS, Bahlil bilang hal itu sah-sah saja selama tidak menyalahi aturan RI.

Termasuk ketika kita bangun dengan BRICS, dan kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan, dan tidak ada persoalan kenapa tidak,” jelasnya.

Memang selama ini Indonesia banyak mengimpor minyak dari negara di Timur Tengah yang dinilainya juga bisa berasal dari Rusia.

“Ya, jujur-jujur saja. Oh, selama ini juga kita impor minyak dari Timur Tengah itu? Mungkin saja, mungkin saja. Asalnya mungkin dari sana, tapi belum pasti ya,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, pengumuman diterimanya Indonesia masuk ke dalam BRICS disampaikan oleh pemegang Presidensi BRICS saat ini, yakni Brazil.

BRICS didirikan pada 2009 oleh Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan/Afsel). Dengan bergabungnya RI, BRICS memiliki 11 anggota, yakni Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA). Sementara mitra BRICS saat ini adalah Turki, Aljazair, Belarusia, Kuba, Bolivia, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Nigeria dan Uganda.

https://gicomusic.com/

Bea Cukai Blak-blakan Bakal Cuma Bisa Andalkan Sawit, Apa Penyebabnya?

Pekerja berlumuran minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari Kalimantan saat bongkar muat di Kapal Kencana 89 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya akan mengandalkan pungutan bea keluar dari ekspor produk kelapa sawit pada 2025, setelah ekspor konsentrat tembaga ditutup keran ekspornya oleh Kementerian ESDM melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 06/2024.

Tak heran target setoran bea keluar pun turun drastis dalam APBN 2025 dibanding APBN 2024. Dikutip dari Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 target pendapatan bea keluar dalam APBN 2025 hanya senilai Rp 4,47 triliun, sedangkan dalam Perpres Nomor 76/2023, target bea keluar dalam APBN 2024 mencapai 17,52 triliun.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC M. Aflah Farobi sebetulnya porsi penerimaan ekspor dari konsentrat tembaga memang sangat besar dalam total penerimaan bea keluar sepanjang 2024 yang senilai Rp 20,8 triliun, dengan nilai sekitar Rp 11 triliun, sisanya berasal dari produk sawit yang sebesar Rp 9,6 triliun.

“2024 kita bea keluar memang target Rp 17 triliun, dan kita bisa dapat Rp 20,8 triliun, dan komposisinya dari itu tadi sebenarnya yang tembaga sekitar Rp 11 triliun lebih dikit dan yang sawit itu sekitar Rp 9,6 triliunan lah untuk bea keluar,” tuturnya saat konferensi pers di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Pelarangan ekspor konsentrat tembaga ini pun yang kata Aflah membuat pemerintah menargetkan penerimaan bea keluar hanya Rp 4,47 triliun. Sebab, penerimaan bea keluar hanya bisa mengandalkan dari ekspor produk sawit.

“Memang sampai sekarang masih berlaku ketentuan larangan ekspor mineral, jadi berdasarkan hal tersebut 2025 pemerintah ditargetkan untuk bea keluar hanya Rp 4,5 triliun, ini tentu sumbernya hanya dari sawit,” tegas Aflah.

Aflah mengakui, bila mengandalkan ekspor sawit untuk mengejar target penerimaan bea keluar memang sebetulnya masih sulit, sebab produksi sawit pada 2024 saja di bawah target pemerintah yang sebesar 39 juta ton, yakni hanya 36 juta ton.

“Jadi, kira-kira gambarnya kayak gitu, nah nanti kira-kira dapatnya berapa itu tergantung dari harga CPO di pasaran,” paparnya.

https://freeebay.net/