Lindungi Ekosistem Laut, PIS Gelar Ocean LiteraSEA di Tanjung Sekong

PIS

PT Pertamina International Shipping (PIS) dengan menyelenggarakan program edukasi lingkungan bertajuk Ocean LiteraSEA di SDN Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.

Dalam program ini, PIS berkolaborasi dengan beberapa komunitas nirlaba antara lain World Cleanup DayBanten, Warriors, Janji Baik, serta para perwira Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) PIS untuk memberikan edukasi pada generasi muda tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut, khususnya di wilayah Tanjung Sekong.

Kegiatan ini bertujuan mendorong peran aktif generasi muda dalam merawat kawasan pesisir sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap keberlanjutan ekosistem maritim di Indonesia.

Corporate Secretary PIS Muhammad Baron menyatakan Ocean LiteraSEA adalah wujud nyata komitmen PIS dalam mendukung pendidikan kelautan dan pelestarian lingkungan laut.

“Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut aktif menjaga ekosistem maritim, tidak hanya di Tanjung Sekong tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” ungkap Baron dalam keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).

Kegiatan Ocean LiteraSEA di Tanjung Sekong dibuka dengan penyerahan lukisan mural sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian laut. Selanjutnya, dilakukan kampanye jaga laut yang diisi dengan sesi edukasi oleh komunitas.

Dalam sesi ini, siswa-siswi SDN Tanjung Sekong mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan laut serta keterampilan membuat prakarya dari limbah laut. Sebanyak 50 siswa-siswi turut berpartisipasi dalam kegiatan kreatif mewarnai tas kanvas, didampingi oleh 20 Perwira SH IML sebagai bagian dari tim SEAnergy Volunteers.

Selain itu, program ini juga mencakup revitalisasi perpustakaan sekolah dan pemberian 100 buku bertema kelautan untuk menambah wawasan siswa tentang laut dan pelestariannya. Selain melalui edukasi dan permainan seru, Ocean LiteraSEA juga diperkaya dengan inisiatif-inisiatif pelestarian lingkungan laut seperti pembersihan pantai, penanaman mangrove, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya PIS dalam menjaga keberlanjutan ekosistem maritim Indonesia. Ke depannya, PIS berkomitmen untuk memperluas jangkauan program ini dengan menargetkan lebih banyak sekolah dan komunitas di wilayah pesisir Indonesia.

“Program ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat peran PIS sebagai pelopor inisiatif pelestarian ekosistem laut yang berkelanjutan, sekaligus mendukung visi global dalam menciptakan laut yang sehat dan produktif bagi generasi mendatang,” tutup Baron.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2023 lalu, program Ocean LiteraSEA ini telah memberi manfaat kepada lebih dari 5.000 siswa di 49 sekolah se-Indonesia, termasuk pembangunan dan renovasi 9 perpustakaan sekolah. Program ini merupakan bagian dari program besar BerSEAnergi untuk Laut oleh PIS, yang menyasar pada kesejahteraan masyarakat pesisir.

Program ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) poin 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), poin 13 (penanganan perubahan iklim) dan poin 14 (ekosistem lautan).

https://parsianforum.com/

Jepang Tak Terkalahkan, 3 Merek Ini Rajai Mobil Terlaris RI Tahun 2024

Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 15-25 Februari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah merilis data penjualan mobil di tahun 2024 lalu. Hasilnya Toyota tetap menjadi brand dengan penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) tertinggi yakni sebanyak 288.982 unit atau market share 33,4%.

Rekan segrupnya di Astra yakni Daihatsu berada di peringkat kedua dengan penjualan 163.032 unit atau market share 18,8%. Selanjutnya Honda di bawahnya dengan menjual 94.742 unit (10,9%).

Mitsubishi Motors di posisi keempat dengan menjual 72.217 unit atau menguasai 8,3% serta Suzuki yang menjual 66.809 unit atau menguasai 7,7%. Sebagai gambaran, lima brand Jepang ini selalu menjadi penguasa otomotif RI dari tahun ke tahun.

Di bawahnya juga ada 3 pabrikan Jepang lain yang menguasai peringkat 6 sampai 8, yakni Mitsubishi Fuso menjual 27.721 unit (3,2%), lalu 26.379 unit (3,0%) serta 24.158 unit (2,8%).

Di peringkat 9 baru muncul pabrikan non Jepang yakni Hyundai dari Korea Selatan yang terjual 22.361 unit (2,6%), serta Wuling dari China yang terjual 21.923 unit (2,5%).

Di luar 10 besar muncul BYD yang menjual 15.429 unit (1,8%). Angka tersebut hanya berasal dari 7 bulan penjualan yakni Juni-Desember 2024.

Penjualan mobil sepanjang tahun 2024 jauh dari target awal. Sepanjang 2024, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) hanya 865.723 unit, jauh lebih kecil dibanding 2023 yang tembus 1.005.802 unit. Artinya ada penurunan sebesar 140.079 unit atau 13,9%.

1. Toyota: 288.982 unit

2. Daihatsu: 163.032 unit

3. Honda: 94.742 unit

4. Mitsubishi Motors: 72.217 unit

5. Suzuki: 66.809 unit

6. Mitsubishi Fuso: 27.721 unit

7. Isuzu: 26.379 unit

8. Hino: 24.158 unit

9. Hyundai: 22.361 unit

10. Wuling: 21.923 unit

11. BYD: 15.249 unit

12. Chery: 9.191 unit

13. BMW: 4.674 unit

14. Mazda: 4.377 unit

15. Morris Garage: 3.974 unit.

https://globaldefenceforum.com/

176 Eksportir Kena Blokir Gegara DHE, Bea Cukai Ungkap Kondisi Terbaru

Aktifitas kapal ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Bandan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan ekspor dan impor tecatat US$ 15,27miliar atau mengalami kenaikan 8,56% dibandingkan pada Februari 2020 (year-on-year/YoY) yang mencapai US$ 14,06 miliar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan memblokir layanan ekspor 176 eksportir karena tidak mematuhi ketentuan parkir dolar hasil ekspornya, sebagaimana termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023.

Dari data per 31 Desember 2024 itu, baru sebanyak 77 eksportir yang memenuhi kewajiban penempatan devisa hasil ekspor (DHE)-nya di dalam sistem keuangan dalam negeri. Sementara itu, sisanya yakni 99 eksportir masih ditangguhkan layanan ekspornya.

“Jadi ada 176 eksportir yang dikenakan sanksi pemblokiran. 99 eksportir masih dalam status terblokir, 77 sudah memenuhi kewajiban dan sudah dibuka blokirnya,” kata Kasubdit Impor DJBC, Chotibul Umam saat konferensi pers di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, pemblokiran itu merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia dan DJBC dalam mengawasi eksportir untuk memenuhi kewajiban parkir dolarnya di dalam negeri.

“Jadi yang awasi DHE kan sebetulnya BI, itupun kita untuk blokir dan buka blokir sudah online, kita enggak bisa kerja sendiri, harus kolaborasi kementerian dan lembaga terkait,” tegas Nirwala.

Sebagaimana diketahui, dalam PP 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam (SDA) memang ada ketentuan sanksi bagi yang tak patuh aturan, yakni berupa penangguhan ekspor.

“Pengenaan sanksi administratif berupa penangguhan atas pelayanan Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan,” ungkap PP tersebut.

Eksportir wajib menyimpan minimal 30% dari selama minimal 3 bulan sejak penempatan dalam Rekening Khusus DHE SDA. Pengaturan mengenai batasan nilai Ekspor pada PPE yang dikenakan DHE SDA yaitu paling sedikit US$ 250.000 atau ekuivalennya.

“Penempatan DHE SDA dalam Rekening Khusus DHE SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran PPE,” tulis aturan tersebut.

https://frinterprovincial.com/

Pemerintah Batal Kenakan Cukai Plastik di 2025, Ini Alasannya!

Ilustrasi Plastik, Cukai,

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan tidak memasukkan target pungutan cukai plastik dalam APBN. Penyebabnya sudah banyak kebijakan non fiskal yang diterapkan pemerintah untuk mengendalikan penggunaan plastik di dalam negeri.

“Saat ini bisa dilihat untuk plastik non fiscal policy sudah cukup banyak terutama dari KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), ada larangan penggunaan kantong plastik, dan skema itu cukup massive,” kata Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar DJBC Akbar Harfianto saat konferensi pers, di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Sebagaimana diketahui, dalam APBN 2025, pemerintah mengeluarkan target penerimaan cukai plastik pada 2025. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201/2024 tentang Rincian APBN 2025 pemerintah tidak lagi memasukkan target penerimaan cukai plastik, pada dalam APBN 2024 ada senilai Rp 1,84 triliun.

Meski begitu, Akbar menekankan, pemerintah ke depannya masih membuka ruang untuk kembali menerapkan kebijakan fiskal untuk mengendalikan penggunaan plastik. Opsi yang paling memungkinkan memang kembali menerapkan pengenaan cukai terhadap plastik sebagai barang kena cukai (BKC).

Tetap akan kita review masih relevan atau tidak menjadikan prioritas untuk kita tambahkan ke fiscal policy,” tegas Akbar.

Sebagai informasi, saat mengeluarkan target penerimaan cukai plastik, pemerintah tetap berkomitmen untuk merealisasikan pengenaan cukai minuman berpemanis dalam kemasan atau MBDK pada 2025. Nilai targetnya sebesar Rp 3,8 triliun.

“Saat ini target untuk implementasi sesuai APBN di semester II,” kata Akbar.

Meski begitu, Akbar menekankan, pemerintah tentu akan tetap memperhatikan kondisi ekonomi dan daya beli untuk menetapkan skema tarifnya, termasuk untuk menentukan ambang batas atau threshold kadar gula dalam MBDK nya.

“Secara teknis kita sudah siapkan PP dan PMK sampai aturan teknis di bawahnya sambil tunggu tadi apakah dari sisi kondisi daya beli masyarakat bisa atau mampu tambah beban,” tuturnya.

Akbar menekankan, prioritas utama pengenaan cukai MBDK pada paruh kedua tahun ini atau mulai Juni 2025 adalah untuk mengendalikan konsumsi gula tambahan masyarakat, bukan hanya sekedar optimalisasi penerimaan.

“Jadi jangan disalah artikan negara butuh duit, tapi dilihat sebaliknya penyakit tidak menular tertinggi seperti apa, sebagai contoh diabetes dan sebagainya, sehingga kebutuhan fiskal policy perlu atau tidak untuk ranah itu,” ucapnya.

https://priscillaband.com/

Daftar Harga Mobil LCGC yang Naik Januari 2025, Ada Hampir Rp200 Juta

Kombinasi Mobil brio satya, sigra, sama calya

Harga mobil low cost green car (LCGC) mengalami kenaikan harga di tahun 2025 ini. Penyebabnya karena kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) serta opsen pajak. Saat ini, mobil LCGC juga dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 3%.

Saat ini ada tiga pabrikan yang menjual mobil LCGC di pasar otomotif RI, yakni Daihatsu dengan Ayla-Sigra, kemudian Toyota dengan Agya-Calya serta Honda dengan Brio. Pabrikan lain seperti Suzuki sudah lama tidak menjual Karimun, termasuk Datsun yang sudah menyuntik mati Datsun Go.

Dari ketiga pabrikan itu, hanya Daihatsu dan Toyota yang sudah memperbarui harga mobil LCGC di awal tahun ini. Salah satunya mobil termurah di Indonesia yakni Daihatsu Ayla 1.0 M M/T kini dibanderol Rp 138,5 juta, naik Rp 2,5 juta dari sebelumnya yang dibanderol Rp 136 juta.

Kemudian kembarannya Toyota Agya tipe tertinggi sudah makin mendekati Rp 200 juta, yakni Agya 1.2 G CVT dari Rp 194,4 juta naik menjadi Rp 197,1 juta.

Kemudian Toyota Calya tipe tertinggi Calya G AT juga naik dari Rp 190 juta menjadi Rp 192,6 juta atau naik Rp 2,6 juta.

Sedangkan Daihatsu Sigra termurah kini sudah di angka Rp 139,2 juta, naik dari Rp 136 juta.

Padahal, jika menilik kembali ke harga awal saat baru diluncurkan, dulu LCGC dibanderol kurang dari Rp100 juta. Karena itulah disebut mobil murah ramah lingkungan alias LCGC.

Ayla 1.0 M M/T: Rp 136 juta menjadi Rp 138,5 juta

Ayla 1.0 X M/T: Rp 148,9 juta menjadi Rp 151,4 juta

Ayla 1.0 X CVT: Rp 166,9 juta menjadi Rp 171,4 juta

Ayla 1.2 R M/T: Rp 169,9 juta menjadi Rp 173,7 juta

Ayla 1.2 R CVT: Rp 184 juta menjadi Rp 187,8 juta

Sigra 1.0 D MT: Rp 136 juta menjadi Rp 139,2 juta

Sigra 1.0 M MT: Rp 146,6 juta menjadi Rp 151,6 juta

Sigra 1.2 X MT: Rp 155,3 juta menjadi Rp 159,3 juta

Sigra 1.2 R MT: Rp 162 juta menjadi Rp 166 juta

Sigra 1.2 X AT: Rp 168,6 juta menjadi Rp 172,6 juta

Sigra 1.2 R AT: Rp 176,8 juta menjadi Rp 180,8 juta.

Sigra 1.2 X Deluxe MT: Rp 160,9 juta menjadi Rp 164,9 juta

Sigra 1.2 R Deluxe MT: Rp 165,8 juta menjadi Rp 169,8 juta

Sigra 1.2 X Deluxe AT: Rp 174,1 juta menjadi Rp 178,1 juta

Sigra 1.2 R Deluxe AT: Rp 180,6 juta menjadi Rp 184,6 juta

Calya 1.2 E MT STD: Rp167,3 juta menjadi Rp 169,6 juta

Calya E MT: Rp 170,2 juta menjadi Rp 172,5 juta

Calya G MT: Rp 175,8 juta menjadi Rp 178,2 juta

Calya G AT: Rp 190 juta menjadi Rp 192,6 juta

Agya 1.2 E MT: Rp 170,9 juta menjadi Rp 173,2 juta

Agya 1.2 G MT: Rp 178,4 juta menjadi Rp 180,9 juta

Agya 1.2 G CVT: Rp 194,4 juta menjadi Rp 197,1 juta

Brio Brio Satya S MT: Rp 167,9 juta

Brio Satya E MT: Rp 182,8 juta

Brio Satya E CVT: Rp 198,3 juta.

https://bruceleecentral.com/

Eropa Warning Pesawat Jangan Terbang di Wilayah Rusia

Serpihan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di lokasi kecelakaan dekat kota Aktau, Kazakhstan, Rabu (25/12/2024). (Kazakhstan Emergencies Ministry/Handout via REUTERS)

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengeluarkan peringatan baru terhadap maskapai penerbangan non-Eropa. Badan ini memperingatkan untuk tidak terbang di wilayah udara Rusia bagian barat.

EASA mengatakan adanya resiko pesawat non-Eropa menjadi sasaran sistem pertahanan udara Moskow secara tidak sengaja, terkenal roket atau rudal. Badan ini memberikan contoh kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines bulan lalu di Kazakhstan, setelah pertahanan udara Rusia menembaki pesawat nirawak Ukraina, membuat 38 orang tewas.

“Konflik yang sedang berlangsung setelah invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan risiko pesawat sipil menjadi sasaran secara tidak sengaja di wilayah udara Federasi Rusia karena kemungkinan kekurangan koordinasi sipil-militer, dan potensi kesalahan identifikasi,” kata EASA, seperti dikutip Reuters pada Jumat (10/1/2025).

“EASA merekomendasikan untuk tidak beroperasi di wilayah udara Federasi Rusia yang terkena dampak yang terletak di sebelah barat garis bujur 60 derajat Timur di semua ketinggian dan level penerbangan,” tambahnya.

Peringatan itu ditujukan untuk operator negara ketiga yang diberi wewenang oleh EASA. Mengingat wilayah udara Rusia telah ditutup untuk maskapai penerbangan Uni Eropa sejak blok tersebut memberlakukan sanksi terkait Ukraina yang menargetkan sektor penerbangan Rusia.

Empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan mengatakan kepada bahwa pertahanan udara Rusia secara keliru menembak jatuh pesawat itu. Penumpang mengatakan mereka mendengar suara ledakan keras di luar pesawat.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah meminta maaf kepada pemimpin Azerbaijan atas insiden tersebut. Meskipun pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, hanya mencatat bahwa kasus pidana telah dibuka.

https://takingnotespodcast.com/

RI Masuk BRICS, Bahlil Ungkap Kemungkinan RI Cari Minyak Rusia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai Rapat Terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12/2024). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal bergabungnya Indonesia dalam BRICS Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan). Menurutnya, ini menjadi peluang baru untuk Indonesia untuk memperluas kerjasama khususnya di sektor energi.

Menurut Bahlil, Indonesia adalah negara yang menganut azas politik yang bebas aktif, sehingga bisa bergabung dengan organisasi dunia lainnya.

“Saya ingin menyatakan begini ya, Indonesia itu kan menganut asas politik bebas aktif. Artinya, semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik bergabung dengan BRICS maupun dengan ODC, itu saya pikir nggak ada masalah,”katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Khusus menjawab pertanyaan perihal terbukanya peluang Indonesia untuk membeli minyak mentah dari Rusia setelah bergabung dengan BRICS, Bahlil bilang hal itu sah-sah saja selama tidak menyalahi aturan RI.

Termasuk ketika kita bangun dengan BRICS, dan kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan, dan tidak ada persoalan kenapa tidak,” jelasnya.

Memang selama ini Indonesia banyak mengimpor minyak dari negara di Timur Tengah yang dinilainya juga bisa berasal dari Rusia.

“Ya, jujur-jujur saja. Oh, selama ini juga kita impor minyak dari Timur Tengah itu? Mungkin saja, mungkin saja. Asalnya mungkin dari sana, tapi belum pasti ya,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, pengumuman diterimanya Indonesia masuk ke dalam BRICS disampaikan oleh pemegang Presidensi BRICS saat ini, yakni Brazil.

BRICS didirikan pada 2009 oleh Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan/Afsel). Dengan bergabungnya RI, BRICS memiliki 11 anggota, yakni Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA). Sementara mitra BRICS saat ini adalah Turki, Aljazair, Belarusia, Kuba, Bolivia, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Nigeria dan Uganda.

https://gicomusic.com/

Bea Cukai Blak-blakan Bakal Cuma Bisa Andalkan Sawit, Apa Penyebabnya?

Pekerja berlumuran minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari Kalimantan saat bongkar muat di Kapal Kencana 89 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya akan mengandalkan pungutan bea keluar dari ekspor produk kelapa sawit pada 2025, setelah ekspor konsentrat tembaga ditutup keran ekspornya oleh Kementerian ESDM melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 06/2024.

Tak heran target setoran bea keluar pun turun drastis dalam APBN 2025 dibanding APBN 2024. Dikutip dari Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 target pendapatan bea keluar dalam APBN 2025 hanya senilai Rp 4,47 triliun, sedangkan dalam Perpres Nomor 76/2023, target bea keluar dalam APBN 2024 mencapai 17,52 triliun.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC M. Aflah Farobi sebetulnya porsi penerimaan ekspor dari konsentrat tembaga memang sangat besar dalam total penerimaan bea keluar sepanjang 2024 yang senilai Rp 20,8 triliun, dengan nilai sekitar Rp 11 triliun, sisanya berasal dari produk sawit yang sebesar Rp 9,6 triliun.

“2024 kita bea keluar memang target Rp 17 triliun, dan kita bisa dapat Rp 20,8 triliun, dan komposisinya dari itu tadi sebenarnya yang tembaga sekitar Rp 11 triliun lebih dikit dan yang sawit itu sekitar Rp 9,6 triliunan lah untuk bea keluar,” tuturnya saat konferensi pers di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Pelarangan ekspor konsentrat tembaga ini pun yang kata Aflah membuat pemerintah menargetkan penerimaan bea keluar hanya Rp 4,47 triliun. Sebab, penerimaan bea keluar hanya bisa mengandalkan dari ekspor produk sawit.

“Memang sampai sekarang masih berlaku ketentuan larangan ekspor mineral, jadi berdasarkan hal tersebut 2025 pemerintah ditargetkan untuk bea keluar hanya Rp 4,5 triliun, ini tentu sumbernya hanya dari sawit,” tegas Aflah.

Aflah mengakui, bila mengandalkan ekspor sawit untuk mengejar target penerimaan bea keluar memang sebetulnya masih sulit, sebab produksi sawit pada 2024 saja di bawah target pemerintah yang sebesar 39 juta ton, yakni hanya 36 juta ton.

“Jadi, kira-kira gambarnya kayak gitu, nah nanti kira-kira dapatnya berapa itu tergantung dari harga CPO di pasaran,” paparnya.

https://freeebay.net/

RI Berencana Ubah Batu Bara Jadi Bahan Baku Baterai EV

Sejumlah perahu tongkang batu bara melintas di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2024). Sungai Mahakam berfungsi sebagai jalur pengangkutan batu bara. Setiap hari di sungai ini dipadati tongkang yang membawa muatan batu bara. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID melalui anak usahanya PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melakukan hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetik-komponen baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

“Saat ini masih dalam tahapan prototyping di laboratorium, tapi synthetic graphite itu sudah dimungkinkan,” ucap Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam acara MINDialogue Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, dikutip Jumat (10/1/2025).

Detailnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo bilang, sejatinya ada dua jenis baterai kendaraan listrik, yakni yang menggunakan komponen LFP (Lithium Ferro Phosphate) dan NMC (Nickel Mangan Cobalt).

Nah, baterai kendaraan listrik dengan komponen NMC tersebut, lanjut Dilo, menggunakan anoda yang berasal dari grafit alam. Sedangkan, saat ini Indonesia masih belum memiliki grafit alam untuk anodanya.

Untuk bisa menggantikan peran grafit alam dalam anoda baterai kendaraan listrik NMC, bisa dilakukan dengan memanfaatkan grafit sintetik. Grafit sintetik yang saat ini tengah diusahakan oleh pihaknya adalah melalui hilirisasi batu bara yang dikelola oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai anggota usaha MIND ID.

“Nah, kita buat sama Bukit Asam itu bahwa batu bara itu bisa dijadikan synthetic graphite Jadi nanti kita nggak harus pake anodanya itu pakai grafit, tapi kita bisa pake batubara yang kita synthetic graphite kan. Nah ini sekarang kita sudah punya prototyping baterai yang kita kerja sama-sama BRIN Kita kasih nama BA-ARIN Itu sudah yang tipe 18650 kita sudah coba,” jelasnya di sela acara, dikutip Jumat (10/1/2025).

Maka dari itu, pihaknya sedang meningkatkan kemampuan teknologi untuk bisa membuat grafit sintetik tersebut. Tak cuma itu, perusahaan juga sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan baterai kendaraan listrik asal China yakni CATL.

“Dan kita juga sudah kerja sama, udah buka komunikasi sama CATL Kalau ini bisa kita buat, CATL nanti buat katodanya, tapi anodanya nanti bisa dari kita,” tambahnya.

Walaupun begitu, Dilo tidak menampik bahwa progresnya masih memerlukan peningkatan. Dengan meningkatkan aspek teknologi dan kesiapannya, Dilo yakin produk grafit sintetik yang dihasilkan bisa menjadi lebih baik.

https://crazyforliberty.com/

Heboh ‘Pagar’ Laut di Utara Tangerang, Begini Duduk Perkaranya

Penampakan Pagar Laut 30,16 Km di Laut Tangerang, Kamis (9/1/2025). (Dok. KKP)

Keberadaan “pagar laut” sepanjang sekitar 30 km km di Pesisir Utara Tangerang tengah menimbulkan kehebohan.

Terkait hal itu, Agung Sedayu Group pun mengeluarkan pernyataan klarifikasi.

Dalam keterangan resmi, Jumat (10/1/2025), Agung Sedayu Group menyatakan, informasi tentang “pagar laut” tersebut tidak benar.

“Berdasarkan hasil pengecekan langsung di lapangan, ternyata yang ada hanyalah tanggul laut sederhana yang terbuat dari bambu,” tulis Agung Sedayu Group.

“Tanggul bambu tersebut merupakan hasil inisiatif dan swadaya masyarakat setempat yang bertujuan untuk memecah ombak dan mengurangi dampak abrasi, serta akan dimanfaatkan masyarakat sebagai tambak ikan di sekitar area tanggul untuk keberlanjutan ekonomi,” lanjut Agung Sedayu Group.

Lebih lanjut disebutkan, pemasangan tanggul-tanggul bambu di tepian pesisir, yang jaraknya sekitar 500 meter dari kawasan pesisir pantai tidak mengganggu aktivitas nelayan yang mencari ikan di tengah laut.

Sebaliknya, seperti disebutkan Agung Sedayu Group, yang menjadi kendala adalah bagan-bagan apung yang banyak dipasang di tengah laut, karena menghambat jalur nelayan dalam mencari ikan. Bagan-bagan apung tersebut belum mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk ditertibkan.

“Sehubungan dengan hal tersebut, kami meminta kepada pemerintah dan seluruh media nasional untuk meluruskan informasi terkait berita “pagar laut” yang tidak sesuai dengan fakta. Karena yang ditemukan adalah tanggul laut biasa yang terbuat dari bambu, untuk memecah ombak dan akan dimanfaatkan masyarakat sebagai tambak ikan di sekitar tanggul,” tegas Agung Sedayu Group.

“Menghindari penyebaran berita yang tidak akurat dan cenderung mencari sensasi tanpa dasar yang jelas, membuat permainan kata-kata “pagar laut” seolah-olah terjadi pemagaran laut atau pengambilalihan wilayah laut, yang secara logika tidak mungkin dilakukan karena penelusuran di lapangan hanya berupa tanggul bambu biasa yang dapat dirobohkan,” tulis Agung Sedayu Group.

https://eleanor-lyons.com/